Penulis KHOIRUL MUHLISIN - Februari 2020
MEKAR SARI - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambahkan formula alokasi kinerja (AK) dalam skema penyaluran Dana Desa tahun 2020. Alokasi tersebut diperuntukkan bagi desa dengan kinerja baik sebanyak 10% dari jumlah desa atau 7.495 desa.
Kementrian Keuangan Republik Indonesia memberikan reward terhadap 15 desa di Kabupaten Muaro Jambi atas prestasi pengelolan dan pelaporan keuangan desa. Atas prestasi itu, masing-masing desa itu diganjar dengan tambahan dana sebesar Rp144 juta.
"Jadi ada 15 desa di Muaro Jambi yang mendapat reward dari Kemenkeu. Pengelolaan keuangan desa itu dinilai baik sehingga masing-masing desa itu mendapat kucuran dana Rp144 juta," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Muaro Jambi, Raden Najmi.
Najmi menjelaskan bahwa bantuan dana reward itu diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kegunaan dana tersebut nantinya akan diputuskan melalui musyawarah.
"Penggunaannya memang diarahkan untuk peningkatan pelayanan, tapi item penggunaanya ditentukan melalui hasil musyawarah. Kita sifatnya hanya membantu mengarahkan," kata Najmi.
Adapun 15 desa yang mendapat reward di Muaro Jambi tersebar pada 6 kecamatan dari 11 kecamatan di Kabupaten Muarojambi. Tiga desa di Kecamatan Jambi Luar Kota yakni Desa Pematang Jering, Desa Sembubuk dan desa Simpang limo. Kemudian Desa Pulau Kayu Aro di kecamatan Sekernan, Desa Gedong Karya, Desa Londrang dan Desa Mekar Sari di Kecamatan Kumpeh.
Selanjutnya Desa Solok, Sumber Jaya dan Desa Kasang Kota Karang di Kecamatan Kumpeh Ulu, Desa Matra Manunggal dan desa Bukit Mulya, Kecamatan Bahar Utara, serta Desa Kunangan, Kemingking Dalam, dan Sekumbung di Kecamatan Taman Rajo.
Selain mendapat reward dari Kemenkeu atas laporan keuangan yang baik, beberapa desa di Muaro Jambi juga mendapat kucuran dana dari Kemenkeu. Kucuran dana tersebut diserahkan kepada tiga desa di Muaro Jambi lantaran tingkat angka kemiskinan di desa tersebut masih tinggi. Klasifikasi desa tersebut adalah desa tertinggal.
"Ada tiga desa yang juga mendapat tambahan dana dari Kemenkeu karena penduduk ber-KK miskinnya masih tinggi," kata Najmi.
Tiga desa tersebut adalah Desa Tantan Kecamatan Sekernan, Desa Rantau Panjang dan Desa Londerang Kecamatan Kumpeh. "Tiap desa mendapat bantuan dari Kemenkeu sebesar Rp181 jutaan yang dananya ini digunakan atau dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di sana," terang Najmi.
Najmi menyebut, bantuan ini memang sudah pernah digelontorkan sebelumnya. Di desa-desa tersebut sebelumnya juga sudah dilakukan kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
"Kalau di Londerang itu tahun lalu dibuatkan usaha bebek petelur sedangkan di Rantau Panjang kegiatan perikanan kerambah apung di Sungai Batanghari. Kalau yang di Desa Tantan belum dapat laporannya," katanya.
Dinas PMD berharap bantuan keuangan dari Kemenkeu dapat dimanfaatkan secara baik agar jumlah penduduk miskin di tiga desa ini semakin menurun.